I Will Protect You (Part 3)

Cast    : Bae Suzy

Kim Myungsoo

Support cast : Fei

Sungyeol

Kang Jiyoung

Kim Sunggyu

Genre : Romance, sad

Length : Chapter

Rating         : PG-17

Backsound : kim jaejoong I will protect you

I want to protect you…

even your bad habits make me smile when I’m tired
Although it may be difficult,

 I’m going to say that I love you until the day you first come into my arms

Author POV

Suzy melangkahkan kaki menuju apartemennya, ketika sampai di depan pintu, mata suzy membelalak saat melihat pintu apartemen miliknya terbuka, dia masuk dengan perasaan takut.

“Darimana saja kau Bae Suzy? Aku sudah menunggumu semalaman.” Ujar seorang namja. Wajah Suzy memucat saat melihat namja itu dihadapannya.

Namja itu berjalan mendekati suzy, terlihat dari mimik wajahnya dia sangat marah.

“Maafkan aku sunggyu ssi!”

Namja yang ada dihadapannya itu adalah Kim Sunggyu, pemilik club malam tempat dimana suzy bekerja.

Plak…

“Maaf? itu tidak cukup untuk mengganti semua kerugianku. ASAL KAU TAHU AKU KEHILANGAN UANG PULUHAN JUTA GARA-GARA KAU, BAE SUZY!!”

Tamparan yang dilayangkan sunggyu sangat keras mengakibatkan Suzy jatuh tersungkur. Suzy menyentuh pipinya yang terasa perih, sudut bibirnya berdarah.

Sunggyu berjongkok dihadapan suzy, dia mengangkat wajah suzy yang menunduk.

“Maafkan aku!! Aku memang salah, tolong maafkan aku!”

“Baiklah, aku akan memaafkanmu. Dengan satu syarat.” Sunggyu tersenyum licik, dia menyentuh wajah suzy kemudian turun ke leher dan..

Breeekk…

Sunggyu membuka kemeja yang dipakai suzy dengan paksa sampai semua kancing kemeja itu terlepas. Suzy membulatkan matanya menatap sunggyu dengan raut ketakutan, sedangkan sunggyu hanya menunjukkan senyuman licik.

“Aku menginginkanmu.” Bisik sunggyu tepat di telinga suzy,

“ANDW..“

Teriakkan suzy tertahan, sunggyu mencium suzy dengan ganas dia mendorong tubuh suzy hingga tubuhnya terjatuh ke lantai. Dengan sekuat tenaga suzy memberontak, namun semakin suzy memberontak perlakuan sunggyu terhadapnya semakin ganas, sunggyu menahan kedua tangan suzy yang terus memberontak. Tidak ada yang bisa suzy lakukan yang ia bisa lakukan hanyalah menangis dan berharap seseorang datang menolongnya.

~^~^~^

“Cish~ aku kira oppa sedang tidur.” Ujar jiyoung

“Aku bukan seekor beruang yang sedang berhibernasi, aku mendengar dengar jelas percakapan kau dan suzy.”

Myungsoo mengikuti jiyoung yang mengantarkan suzy pulang.

“Kalau oppa mendengarnya kenapa tidak bangun dan mencegah suzy pergi?”

“Sudahlah! Aku sekarang disini untuk membuatnya kembali lagi ke rumah kita, aku merasakan firasat yang buruk.”

“Omo~ kenapa pintunya terbuka? Dia ceroboh sekali.” Ujar jiyoung saat tiba di depan apartemen suzy.

“OPPA!!” pekik jiyoung saat masuk ke apartemen suzy. Myungsoo yang berjalan di belakang Jiyoung langsung masuk ke dalam apartemen suzy. Kedua bola mata Myungsoo membulat, rahangnya mengeras saat melihat pemandangan yang tidak mengenakan di hadapannya.

Sunggyu yang mendengar teriakan jiyoung berhenti dengan aktifitasnya. “Sial!” gumamnya.

Buuk… buuk…

Myungsoo mendaratkan pukulan bertubi-tubi pada sunggyu, matanya memancarkan kemarahan.

“Brengsek kau!!”

Jiyoung segera menghampiri suzy, dia memakaikan cardigan yang ia pakai pada suzy, jiyoung menangis melihat keadaan suzy yang menyedihkan “Mianhe suzy~ah! Kami datang terlambat.” Jiyoung memeluk tubuh suzy yang bergetar hebat, tangis suzy pun ikut pecah. Tubuh suzy melemas, dia pingsan.

“Suzy~ah! Ireona! Suzy~ah!” jiyoung mengguncang-guncangkan tubuh suzy.

“Oppa! Suzy pingsan!”

~^~^~^

 

Rumah sakit

“Bagaimana kondisinya dokter?”

“Kondisi fisiknya mulai membaik, tapi kondisi psikisnya terguncang akibat kejadian itu, tolong awasi dia dengan baik.”

“Ne, kamsahamnida dokter.” Ujar myungsoo sambil membungkuk pada dokter.

Myungsoo memandang suzy yang terbaring lemah, tangan kirinya terpasang selang infuse, dia duduk di pinggir ranjang sambil memegang tangan suzy dengan kedua tangannya.

Firasat buruk Myungsoo telah menjadi kenyataan, akan terjadi hal buruk pada suzy, dan itu telah terjadi di depan matanya. Jika terlambat sedikit saja, Myungsoo tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri. Kejadian ini sudah membuatnya hancur, dan myungsoo tidak akan bisa membayangkan kalau hal yang terjadi pada suzy lebih dari ini.

“Mianhe! Mianhe!”

Entah sudah berapa kali myungsoo mengucapkan kata maaf pada suzy, beribu kata maaf yang diucapkannya tak akan bisa memutar kembali waktu, myungsoo tahu itu. Tapi hanyalah ini hal kecil yang bisa mengurangi rasa bersalahnya pada suzy. Cairan benik di pelupuk mata myungsoo meleleh.

“Suzy~ah aku benar-benar menyesal! Tolong maafkan aku!”

 

Flashback

“Huwaa~ pemandangannya indah sekali oppa.”

“Kau suka?”

“Ne.” suzy menganggukan kepalanya sambil tersenyum cerah ke arah Myungsoo.

“Kenapa tidak memberitahuku sebelumnya kalau oppa akan mengajakku kemari? padahal kalau oppa memberitahuku aku akan membuatkan makanan yang enak, menikmati piknik seperti mereka.” Suzy menunjuk sepasang kekasih yang sedang berpiknik tak jauh dari tempat mereka berdiri.

“Mian, kita kesini karena ada hal yang harus oppa bicarakan denganmu.”

“Mwo? Wajahmu serius sekali.”

Myungsoo menarik tangan suzy menuju sebuah bangku. “Duduklah!” suzy menuruti perintah myungsoo dengan kening berkerut ia menyadari ada yang berbeda dari myungsoo. Saat dalam perjalanan menuju kemari, myungsoo bahkan tidak mengatakan sepatah kata pun.

“Apa yang ingin kau bicarakan oppa?”

Myungsoo menghela nafas “Aku ingin kita putus.”

Deg..

Tubuh suzy menegang, dadanya tiba-tiba sesak seperti tertimpa sebuah batu besar. “Ne?” suzy berharap dia salah dengar.

“Kita putus saja suzy~ah.” Ujar myungsoo sambil menatap mata suzy.

“Oppa, ini tidak lucu.”

“Aku serius suzy~ah, aku ingin kita putus.”

“Wae? Apa aku berbuat salah padamu?”

“Aku sudah bosan denganmu, aku sudah menemukan gadis yang lebih baik darimu.”

Jeger..

Perkataan myungsoo seperti sebuah petir yang menyambar tubuh suzy. Suzy tidak menyangka perkataan kejam itu terlontar dari mulut myungsoo, namja yang sangat ia cintai.

“Aku harus pergi! Jaga dirimu!”

Myungsoo pergi meninggalkan suzy begitu saja. Suzy hanya bisa diam sambil menatap punggung myungsoo yang semakin lama semakin hilang dari pandangan matanya. Suzy berharap semua ini hanyalah mimpi tapi suzy sadar ini adalah nyata tangis suzy pun pecah.  

Flashback end

 

Myungsoo mengangkat kepalanya yang menunduk. Ia tertidur saat menjaga suzy. Myungsoo langsung bangkit dari kursi saat menyadari ranjang yang ada dihadapannya kosong hanya tertinggal selang infuse.

Myungsoo mencari di kamar mandi namun nihil, kamar mandi itu kosong, myungsoo keluar dari kamar dan bertanya pada suster yang ia temui jawabannya sama mereka tidak melihat suzy. Setelah lelah mencari di setiap sudut rumah sakit myungsoo mengambil handphonenya dari saku celana.

“Jiyoung~ah kau dimana?”

“Aku di apartemen suzy.”

“Apa kau sedang bersama suzy?”

“Anniyo, aku bersama dengan ajusshi, kami sedang membereskan barang-barang suzy. Oppa, apa suzy menghilang?”

“Ne. oppa ketiduran, saat bangun suzy sudah tidak ada.”

“AISH! OPPA NEO JINJJA!!”

Klik..

Myungsoo menutup sambungan telepon dengan jiyoung dia tidak mau mendengar  teriakan jiyoung lagi.

Myungsoo berjalan keluar rumah sakit, matanya menangkap sosok seorang gadis yang berjalan menuju persimpangan jalan yang ramai oleh kendaraan. Gadis itu berambut panjang, memakai baju rumah sakit dia berjalan tanpa alas kaki. Myungsoo menyipitkan matanya, berusaha memperjelas penglihatannya.

Gadis itu, Bae Suzy.

Myungsoo berlari berusaha mencegah suzy yang akan menyebrang jalanan yang ramai dengan kendaraan.

Myungsoo menarik tubuh suzy yang hampir tertabrak mobil yang sedang melaju kencang.

“APA YANG KAU LAKUKAN? APA KAU BOSAN HIDUP?”

Suzy melepas tangan myungsoo yang melingkar di pinggangnya dia menatap myungsoo tajam “Benar, aku bosan hidup! Aku benci dengan diriku sendiri. Lebih baik aku mati saja!” tatapan tajam suzy berubah menjadi tatapan kesedihan cairan bening pun meluncur dari kedua matanya. Myungsoo terpaku beberapa saat, ia kemudian menarik suzy ke dalam pelukannya.

“Aku juga benci dengan diriku sendiri, aku yang telah membuatmu seperti ini suzy~ah. Aku yang seharusnya mati bukan kau.”

Tak ada balasan dari suzy hanya suara tangisan yang semakin keras dan memilukan, myungsoo mengeratkan pelukannya.

‘Menangislah sepuasnya sekarang, karena nanti aku tidak akan membiarkanmu menangis lagi.’ Batin myungsoo.

Suzy sudah semakin tenang, Myungsoo melepaskan pelukannya dia menyentuh wajah suzy dengan kedua tangannya. “Jangan pernah berpikir untuk melakukan hal ini lagi, karena aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” Ujar Myungsoo sambil menghapus air mata suzy.

Myungsoo kemudian berjongkok membelakangi suzy, “Naiklah!”

“Tidak usah, aku bisa jalan sendiri.”

“Kakimu terluka, cepatlah naik.”

Suzy menunduk melihat kakinya, benar kakinya terluka tapi dia sama sekali tidak merasakan sakit.

“Suzy~ah palli, ini sudah malam.”

Dengan berat hati suzy menaiki punggung myungsoo dan melingkarkan kedua lengannya di leher myungsoo.

Myungsoo tersenyum, dia kemudian berdiri dan mulai berjalan menuju rumah sakit.

Suzy POV

Aku memperhatikan wajah myungsoo yang berada di hadapanku, dia sedang mengobati telapak kakiku yang terluka.

Kim Myungsoo.

Namja yang dulu aku cintai, namja yang meninggalkanku demi gadis lain, namja yang selama tiga tahun aku benci, kini namja itu datang kembali, dia dihadapanku sekarang dia bahkan menyelamatkanku dua kali.

“Aku tahu aku tampan.” Myungsoo mengangkat wajahnya dan tersenyum.

“Kenapa kau muncul lagi di kehidupanku? Kenapa kau menyelamatkanku?”

Myungsoo menghentikan aktifitasnya, dia menatapku “Seperti luka di telapak kakimu ini yang aku obati, aku ingin melakukan hal yang sama padamu, aku ingin mengobati luka yang aku torehkan padamu tiga tahun lalu.”

Aku menatap kedua bola matanya mencari ketulusan yang ada di kedua bola matanya.

“Meninggalkanmu tiga tahun lalu adalah hal yang paling bodoh yang aku lakukan. Aku sungguh menyesal suzy~ah! Mianhe! Seandainya aku tidak meninggalkanmu mungkin hal itu tidak pernah terjadi padamu suzy~ah, mianhe!” ujarnya dengan suara serak dan mata yang memerah.

“Tidak usah meminta maaf, semua kejadian yang aku alami adalah takdir, takdir yang membuatku merasakan bagaimana rasanya terluka dan takdir pula yang akan menyembuhkannya.”

“Dan aku ingin menjadi bagian dari takdirmu yang akan menyembuhkan semua luka itu dan membuat senyuman yang hilang kembali menghiasi wajahmu.” Myungsoo menyentuh tanganku dan menggenggamnya. “Sejak aku bertemu denganmu setelah tiga tahun aku sudah memutuskan bahwa aku tidak akan pernah melepaskanmu, aku akan selalu disampingmu, menjagamu.” Lanjutnya.

Aku bisa merasakan ketulusan dari setiap kata yang ia ucapkan tapi ada satu hal yang mengganjal perasaanku.

“Tapi aku kotor, aku bahkan jijik dengan diriku sendiri, meskipun hal yang paling berharga bagi seorang wanita masih bisa aku jaga, tapi dia.. dia..” tangisku kembali pecah rasa perih  itu kembali datang dan menggerogoti dadaku.

Aku merasa tubuhku hangat, myungsoo memelukku.

“Sstt~ aku sama sekali tidak peduli dengan itu, dan tolong jangan ingat hal itu lagi, itu akan membuatmu terluka.”

“Tapi…”

TBC

Annyeong *lambai2*

part 3 lumayan panjang loh, ya kan? klo masih kurang panjang, mianhe..

idenya cuma bisa ampe sini.. hhee~

namja yang bikin penasaran udah ke jawab iya kan?

itu sunggyu, kenapa musti sunggyu aku juga gak tau kenapa#plak hhee~

kritik, saran, komentar tetep di terima..

ayyoo~ RCLnya di tunggu, hey SIDERS bertobatlah!!!

NO PLAGIAT NO SILENT READERS, arachie?

kamsahamnida *bow*